Mengatasi Alergi Telur dengan Telur

New York, Alergi telur sering dialami anak-anak. Untuk menghindari alergi telur biasanya disarankan tidak
makan telur. Tapi kini peneliti telah menemukan cara jitu untuk mengatasi alergi telur yakni dengan
memberikan putih telur dalam dosis yang dinaikkan.

Studi yang dilakukan Hopkins Children di AS menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi telur
dengan dosis protein yang lebih tinggi ternyata dapat mengatasi alergi telur yang dialaminya.

Penemuan telah dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Academy of Allergy, Asthma &
Immunology pada 2 Maret 2010 seperti dilansir Indiavision, Rabu (3/2/2010).

Penemuan sebelumnya di Hopkins Children juga menunjukkan pendekatan yang sama. Penemuan
tersebut dikenal dengan oral immunotherapy, yang telah berhasil digunakan untuk mengobati alergi susu
pada anak.

Beberapa anak dalam penelitian alergi susu ini telah berhasil mengatasi keadaan mereka dan banyak yang
mengalami gejala alergi lebih ringan setelah diterapi.

Kini para peneliti melaporkan hasil yang sangat menggembirakan pada anak-anak alergi yang terhadap
telur.

"Seperti yang kita lihat pada pasien dengan alergi susu sebelumnya, oral immunotherapy untuk anak alergi
telur bekerja dengan cara yang sama, tapi dengan pelatihan sistem imun yang perlahan untuk menolerir
alergen yang menyebabkan reaksi alergi," kata Robert Wood, MD, direktur Allergy & Immunology di
Hopkins Children.

Para peneliti mengatakan hasil awal ini membutuhkan pemantauan jangka panjang terhadap pasien.
Mereka juga memperingatkan bahwa oral immunotherapy dapat dilakukan hanya terhadap alergi pediatrik
yang terlatih.

Dalam penelitian selama 11 bulan terhadap 55 anak usia 5-18 tahun, peneliti memberikan putih telur
dengan dosis yang dinaikkan kepada 40 pasien selama melakukan tantangan makanan yang diadakan di
sebuah klinik di bawah pengawasan seorang dokter. Sementara 15 anak-anak menerima plasebo,
makanan seperti putih telur tetapi tidak mengandung protein telur.

Di akhir penelitian, lebih dari separuh anak-anak yang makan telur (21 dari 40 anak) dapat menolerir 5
gram telur tanpa reaksi alergi. Sebaliknya, tak satupun anak yang makan telur plasebo mampu menolerir
telur selama melakukan tantangan makanan tersebut.

Para peneliti mengatakan gejala-gejala ringan hingga sedang yang muncul dari alergi telur ini berupa gatal
serta pembengkakan pada mulut dan tenggorokan.

Seperti dilansir Kidshealth, telur sebenarnya makanan yang bagus karena mengandung protein untuk
pertumbuhan badan dan perkembangan otak anak. Ketika seseorang alergi terhadap telur, maka sistem
kekebalan tubuhnya akan bereaksi berlebihan pada protein dalam telur.

Setiap makanan yang terbuat dari telur masuk ke sistem pencernaan maka tubuh orang yang alergi telur
akan berpikir bahwa protein ini berbahaya.

Kemudian oleh sistem kekebalan tubuh direspons dengan menciptakan antibodi spesifik untuk melawan
makanan yang dianggap tubuh berbahaya itu. Antibodi imunoglobulin E (IgE) akan memicu pelepasan
bahan kimia tertentu ke dalam tubuh, salah satunya adalah histamin.

Nah, ketika orang yang alergi telur makan makanan yang mengandung telur, sistem kekebalan tubuhnya
akan mengeluarkan bahan-bahan kimia untuk melindungi tubuh. Pelepasan bahan kimia inilah yang
mempengaruhi sistem pernapasan, saluran pencernaan, kulit, dan sistem kardiovaskular. Alergi ini
menyebabkan gejala seperti sesak napas, mual, sakit kepala, sakit perut dan gatal gatal-gatal.

Kebanyakan orang yang alergi telur pada protein dalam putih telur, tetapi beberapa orang juga tidak bisa
menolerir protein dalam kuning telur. Alergi telur biasanya muncul ketika batita dan bertambah serius
ketika usianya mencapai 5 tahun.

sumber


0 komentar to "Mengatasi Alergi Telur dengan Telur"

Posting Komentar